Bengkulu, – Sesuai jadwal yang telah diagendakan, hari ini Bus Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia (KPK RI) tiba di jantung kota Bengkulu untuk melakukan pawai Roadshow Bus KPK jelajahi Sumatera.
Sebagai tanda dimulai pawai sosialisasi anti korupsi Roadshow Bus KPK RI di Provinsi Bengkulu, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah secara resmi melepas Roadshow Bus KPk RI, di Balai Raya Semarak Bengkulu, Rabu (30/8).
Dalam keterangannya, Gubernur Rohidin mengatakan, Roadshow Bus KPK yang dimulai dari Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu ini akan berlanjut ke kabupaten lainnya serta sudah diagendakan ke provinsi lain di wilayah Sumatera ini.
Menurutnya, kegiatan ini sangat baik sekali karena hal ini merupakan bentuk gebyar semangat melalui kampanye anti korupsi serta sebagai wadah pendidikan anti korupsi bagi pemerintah dan masyarakat.
Selian itu, kata Gubernur Rohidin, Bus KPK yang memuat pendidikan anti korupsi ini, dapat menanamkan kepahaman dan kesadaran masyarakat. Pemberantasan korupsi itu harus berkolaborasi karena itu, semua elemen harus bersama dan bersinergi baik pemerintah, swasta, media maupun LSM.
“Jika ini semua sama, maka berkolaborasi semuanya, memiliki semangat dan tekad yang sama. Sehingga nanti sama-sama untuk memperbaiki diri, agar tercipta suasana tatanan suatu pemerintahan yang bagus,” pungkasnya.
Di lain sisi, Adi Setyo Tamtomo, Ketua Satgas Kampanye Direktorat Sosialisasi dan Kampanye Anti Korupsi KPK RI mengatakan, Roadshow ini merupakan salah satu program pendidikan anti korupsi.
Karena, jelasnya, strategi pemberantasan korupsi itu ada tiga cara, yaitu pendidikan, pencegahan dan pemberantasan.
“Program pendidikan ini mengajak semua stakeholder baik penyelenggara negara, masyarakat maupun dunia pendidikan,” sebut Adi Setyo.
Lanjutnya, salah satu strategi pemberantasan kasus korupsi itulah adalah pendidikan. Jadi bukan hanya menangkap saja.
“Selama ini nangkap-nangkap terus, kalo kita tidak menyiapkan generasi penerus yang anti korupsi, ya nanti akan nangkap terus. Kita kan harapannya penangkapan berkurang dengan adanya generasi-generasi baru yang lahir anti korupsi,” tegasnya.
“Bengkulu terakhir tahun 2018 yang ada kasus dengan KPK. Alhamdulillah mulai dari 2019 sampai 2023 ini tidak ada. Makanya kita menyiapkan generasi anti korupsi dari sekarang, supaya Bengkulu bisa menjadi salah satu contoh kota yang anti korupsi di Sumatera dan Indonesia,” pungkasnya. (Eko)