Bersama Dewan Komisi IV, LPK Takekka Lepas 8 Siswa Wawancara Job Magang Ke Jepang

Bengkulu, – Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Takeka Bengkulu kembali menunjukkan komitmennya dalam menyiapkan generasi muda Bengkulu untuk bersaing di dunia kerja internasional. Bertempat di Jalan Kinibalu, Senin pagi (5/5), sebanyak delapan siswa secara resmi dilepas untuk mengikuti wawancara kerja sebagai langkah awal menuju program magang di Jepang.

Acara pelepasan ini turut mendapat perhatian dari kalangan legislatif. Anggota DPRD Provinsi Bengkulu, Sri Astuti, S.Pd., SD, hadir secara langsung untuk memberikan dukungan dan melepas secara simbolis para siswa. Ia juga menyampaikan apresiasi yang tinggi atas dedikasi LPK Takeka dalam mencetak tenaga kerja muda yang siap bersaing di luar negeri.

Dalam sambutannya, Pembina LPK Takeka, Sahudin, Ak., M.Si., CA, C.GGA menyampaikan bahwa LPK ini telah berjalan selama kurang lebih 1,5 tahun dan awalnya merupakan cabang dari LSI yang fokus pada perempuan. Namun, dalam lima bulan terakhir, LPK lokal Takeka berdiri sendiri dengan fokus pada siswa laki-laki.

“Alhamdulillah, sejauh ini sudah ada satu siswa yang menandatangani kontrak dan siap berangkat ke Jepang. Sekitar 20 orang dalam tahap akhir persiapan, 30 orang sedang mengikuti proses wawancara, dan sekitar 80 siswa saat ini masih belajar di Bengkulu,” ujar Sahudin.

Sebagai bentuk pelayanan kepada masyarakat, LPK Takeka menyediakan berbagai pilihan kelas, mulai dari kelas intensif pagi, sore, malam, hingga kelas amal gratis bagi siswa SMA dan mahasiswa. Selain itu, disediakan juga asrama putra di Betungan dan asrama putri di Tebeng untuk siswa luar kota.

Menariknya, bagi siswa dari keluarga kurang mampu, LPK Takeka menyediakan skema dana talangan yang dapat dibayar dari gaji ketika sudah bekerja di Jepang. Pendanaan sejauh ini bersifat swadaya mandiri, meski ada beberapa siswa yang membayar secara pribadi.

Dalam sambutannya, Sri Astuti mengapresiasi langkah LPK Takeka yang telah memberi peluang luas kepada pemuda-pemudi Bengkulu. Ia berjanji akan memperjuangkan dukungan dana pendidikan dari pemerintah bagi siswa kurang mampu yang ingin bekerja di Jepang. “Kami berharap di tahun 2026 nanti sudah bisa kita alokasikan dana khusus untuk mendukung kegiatan seperti ini,” ujarnya.

Kepada para siswa yang akan menjalani wawancara, Sri Astuti berpesan agar menjaga nama baik LPK dan Provinsi Bengkulu. Ia juga mengingatkan pentingnya menabung dari gaji yang diperoleh di Jepang untuk masa depan setelah kembali ke tanah air.

Acara ini juga dirangkai dengan penyambutan siswa baru yang memulai hari pertama pembelajaran di LPK Takeka, menandai komitmen berkelanjutan lembaga ini dalam mencetak tenaga kerja profesional dari Bengkulu untuk dunia internasional.(Eko)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *