Bengkulu – Rabu Nanti, Ahmad Irfan seorang bankir profesional akan Dilantik
Gubernur Bengkulu Dr H. Rohidin Mersyah menjadi Dirut Bank Bengkulu. Setelah melalui proses yang cukup panjang dan alot. Akhirnya, teka-teki jabatan defenitif Direktur Utama Bank Bengkulu terjawab sudah.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun redaksi, bahwa pada Rabu (27/7) mendatang calon tunggal Dirut Bank Bengkulu, Ahmad Irfan, akan resmi dilantik Gubernur Bengkulu Dr. H. Rohidin Mersyah.
salah satu agendanya memilih beberapa jabatan direksi untuk diusulkan ke OJK yaitu; jabatan Direktur Utama, Direktur Kepatuhan, Direktur Operasional, dan Komisaris utusan pemegang saham
Saat dikonfirmasi, Komisaris Bank Bengkulu Ridwan Nurazi, melalui pesan singkat WA-nya, membenarkan informasi tersebut.
“Oh iya betul, ado pelantikan Dirut Bank Bengkulu yang baru tanggal 27 ini,” sampainya.
Diwaktu bersamaan juga akan dilantik, Direktur Kepatuhan yang akan dijabat Jufrizal, dan Komisaris Wakil Pemegang Saham resmi dijabat Alfian.
“Jadi ada 3 orang yg dilantik. Untuk posisi jabatan Direktur Operasional sementara akan dijabat Ahmad Irfan,” jelasnya.
Seperti diketahui bahwa sosok Ahmad Irfan di Provinsi Bengkulu terbilang perdana berkiprah di bumi merah putih. Sehingga, tentu ini akan menjadi pengalaman perdana buat mantan Dirut Bank Jawa Banten (BJB).
// Sekilas Profil Singkat Ahmad Irfan
Ahmad Irfan diketahui merupakan bankir profesional yang sempat berkarir di Bank Jabar Banten (BJB). Ia bahkan sempat menjabat sebagai direktur utama selama 4 tahun sebelumnya akhirnya diberhentikan tahun 2018 lalu. Dibawah kepemimpinanya, BJB berhasil menjadi bank pembangunan daerah terbesar di Indonesia.
Prestasi Ahmad Irfan semasa memimpin BJB turut diakui dunia. Ahmad Irfan menjadi nominator 15th Asia Busines Leader Award. Namanya nangkring bersama 66 CEO se-Asia yang berasal dari perusahaan-perusahaan Jepang, China, Hongkong, Singapura, India, Malaysia, Thailand, Taiwan, Filipina, dan Indonesia
Karir profesional Ahmad Irfan di dunia perbangkan berawal dari Bank Pembangunan Indonsia (Bapindo) lalu Bank Mandiri hingga akhirnya sukses menjadi direktur utama BJB. Usai berkair di BJB, Ahmad Irfan sempat dipercaya menjadi Deputi Keuangan International pada The World Peace Committee (TWPC).
Selain seorang bankir, Ahmad Irfan memiliki riwayat akademik yang sangat moncer. Ia adalah alumni Universitas Sriwijaya dan doktor ilmu ekonomi dari Universitas Padjajaran. Desertasi doktoral Ahmad Irfan yang berjudul “Model Strategi Bersaing: Studi Empiris pada Bank Pembangunan Daerah (BPD) di Indonesia” mendapat apresiasi banyak pihak.
Intisari dari disertasi pria kelahiran 18 Desember 1963 ini adalah adopsi teknologi, manajemen inovasi, dan pengelolaan sumber daya perusahaan. Konsep ini yang kemudian disebut ‘The Irfan Model’ yang kemudian menjadi role model pengembangan pembangunan daerah di Indonesia.
Ahmad Irfan merupakan bankir profesional yang sempat berkarir di Bank Jawa Barat (BJB). Ia bahkan sempat menjabat sebagai direktur utama selama 4 tahun sebelumnya akhirnya diberhentikan tahun 2018 lalu. Dibawah kepemimpinanya, BJB berhasil menjadi bank pembangunan daerah terbesar di Indonesia.
Prestasi Ahmad Irfan semasa memimpin BJB turut diakui dunia. Ahmad Irfan menjadi nominator 15th Asia Busines Leader Award. Namanya nangkring bersama 66 CEO se-Asia yang berasal dari perusahaan-perusahaan Jepang, China, Hongkong, Singapura, India, Malaysia, Thailand, Taiwan, Filipina, dan Indonesia. (01)