Ahmad Irfan Resmi Dilantik Jadi Dirut Bank Bengkulu

BENGKULU – Selamat, mantan Direktur Utama (Dirut) Bank Jabar Banten (BJB), Ahmad Irfan, hari ini Rabu (27/7) resmi dilantik sebagai Dirut Bank Bengkulu.

Irfan dilantik oleh Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah di aula lantai 7 Graha Bank Bengkulu, menggantikan Dirut sebelumnya, Agus Salim yang telah diberhentikan pada bulan Desember tahun 2021 lalu.

Pelantikan dilaksanakan secara tertutup untuk awak media, dengan alasan menjaga Protokol Kesehatan (Prokes) karena peserta yang sudah terlalu banyak didalam ruangan.

Ahmad Irfan dilantik berbarengan dengan Jufrizal Eka Putra yang dilantik sebagai Direktur Kepatuhan, dan Alfian yang dilantik sebagai Komisaris Utusan Pemegang Saham.

Eka Putra sebelumnya menggantikan Yanti Kurniati dan Alfian menggantikan Mulyadi yang juga telah diberhentikan berbarengan dengan Dirut Agus Salim pada bulan Desember 2021 lalu.

Melihat kondisi Bank Bengkulu saat ini, menurut Irfan, untuk sizenya sudah cukup bagus.

Akan tetapi kedepan bukan hanya size atau aset yang dilihat, namun lebih dari itu, bagaimana upaya untuk meningkatkan pelayanan menjadi penting bagi sebuah bank

“Makanya ada 4 nanti yang akan saya terapkan di Bank Bengkulu ini,” ungkap Ahmad Irfan , Rabu (27/7).

Pertama yang akan ia bawa adalah terkait service excellent, pelayanan yang baik menjadi dasar yang sangat penting untuk perkembangan perbankan.

Kedua untuk meningkatkan ini tentunya harus didukung dengan IT yang memadai, ini untuk mengetahui kecepatan dan ketetapan pelayanan yang ada didalam program kerja Bank Bengkulu.

Ketiga yaitu sumber daya manusia (SDM) yang profesinal dan berintegritas, dalam hal ini dirinya tidak melarang adanya lobi-lobi, namun harus lobi-lobi yang menghasilkan.

Nanti penilaian pegawai juga salah satunya akan dinilai hari lobi-lobi menghasilkan uang dilakukan oleh karyawan Bank Bengkulu.

“Keempat saya mau bangun arsitektur kebijakan, ini akan mengerucut pada SOP (Standard Operating Procedure) supaya kita tidak bertentangan dalam melakukan bisnis dan bisnis kita berkualitas. Termasuk juga kita akan bangun disini arsitektur IT yang baik,” kata Irfan.

Terpisah Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah juga menyinggung terkait program digital di Bank Bengkulu yang menurutnya sudah menjadi keharusan.

Jadi menurutnya bukan hanya menarik uang dari nasabah yang harus menjadi perhatian, namun lebih kepada jasa perbankan yang harus dikembangkan.

Selain itu dirinya juga meminta adanya harmonisasi regulasi yang ada di perbankan secara internal, dengan tujuan menciptakan dasar tujuan yang jelas.

“Saya rasa langkah pertama pak Irfan harus melakukan itu dulu, yaitu harmonisasi dalam hal regulasi ini. Kemudian diikuti dengan penempatan evaluasi kepegawaian, menempatkan orang yang tepat di tempat yang tepat, ini juga menjadi kuncinya,” tutup Gubernur Rohidin.(01/Adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *