Sentra Dharma Guna Kemensos Respon Cepat 5 Kasus Berbeda di Kabupaten Bengkulu Selatan

Bengkulu – Sentra “Dharma Guna” di Bengkulu melakukan respon kasus terhadap empat anak yang mengalami gangguan kesehatan sejak lahir. Empat anak tersebut adalah Atharrazka Albiru Sanatria, Alicia Zhafira Bramana, Gheby, dan Annisa. Satu lagi adalah orang dewasa yakni Yulian Efendi yang mengalami musibah kebakaran.

Langkah ini merupakan tindak lanjut dari arahan Menteri Sosial Tri Rismaharini agar seluruh jajaran Kemensos peka merespon permasalahan yang dihadapi masyarakat.

Sejalan dengan itu, Kepala “Sentra Dharma Guna” di Bengkulu Syam Wuryani menginstruksikan jajarannya untuk merespon terhadap kelima orang warga Kabupaten Bengkulu Utara tersebut. “Tim Sentra telah melakukan asesmen terhadap kelima orang tersebut. Sentra juga membantu memfasilitasi mereka agar terakses pada layanan kesehatan,” kata Syam Wuryani.

Atharrazka lahir tanpa bola mata dan langit-langit. Sejak lahir pada 1 Desember 2022, Athar menjalani perawatan selama 10 hari di RS Asy-Syifa Bengkulu Selatan. Ia menderita sesak nafas dan kesulitan mengkonsumsi susu disebabkan tidak memiliki langit-langit mulut.

Adapun Alicia, sejak lahir tidak memiliki lubang pembuangan sehingga harus dibuatkan lubang pembuangan melalui perutnya.

Kasus ketiga adalah Gheby (7, 5 th). Sejak berusia 6 bulan sudah didiagnosa menderita jantung bocor. Akhir tahun lalu, siswi kelas 1 di Sekolah Dasar ini tanpa sengaja terkena tinju kawan sekolahnya sehingga harus dirawat di RSUD Damrah Bengkulu Selatan.

Kasus ke empat adalah Annisa (14). Pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) ini mengalami kelainan pada limpa, peredaran darah dan tumbuh kembang. Badannya pendek dan perut membesar. Raut wajahnya seperti lansia.

“Empat anak tersebut datang dari keluarga kurang mampu. Jadi saat harus mengakses layanan kesehatan, orangtuanya terkendala biaya,” kata Syam Wuryani.

Saat ini orangtua Athar membutuhkan biaya untuk pemeriksaaan lebih lanjut di RS M. Yunus Kota Bengkulu. Untuk Alicia telah dirujuk ke RS. M. Hoesin untuk operasi pembuatan saluran pembuangan melalui perut setelah menginjak usia 7 bulan. Namun karena kondisi kesehatanya menurun operasi belum dilaksanakan. Kini saat kondisinya stabil, ketiadaan biaya menjadi kendala dilakukannya operasi.

Terhadap Gheby, dokter di RSUD Damrah Bengkulu Selatan dan RSUD M. Yunus,merekomendasikan agar segera dilakukan tindakan operasi di RS Harapan Kita di Jakarta. Lagi-lagi masalah biaya menjadi salah satu kendala.

Pada kunjungan pertama, tim Sentra “Dharma Guna” di Bengkulu memberikan bantuan kepada keempat PPKS tersebut berupa Sembako (beras, minyak goreng, sarden, telur) perlengkapan ADL (sabun cuci, sabun mandi, pasta gigi, sikat gigi, shampoo) nutrisi (susu, biskuit, madu, multi vitamin, juice buah, roti tawar, selai), dan juga sandang.

“Selain itu kami juga berkoordinasi aktif dengan rumah sakit rujukan baik di RS M. Yunus Bengkulu, RS. Hoesin di Palembang, RS Harapan Kita Jakarta dan mitra Sentra di Palembang maupun di Jakarta, agar PPKS mendapat layanan dengan segera,’ Syam Wuryani menjelaskan.

Kemudian Tim juga merespon kasus yang dialami Yulian Efendi. Pria 54 tahun ini merupakan korban kebakaran pada 2 Februari 2023. Si jago merah menghanguskan seluruh rumah beserta isinya. Syukurlah tidak ada korban jiwa.

Saat ini Yulian dengan istri dan dua orang anaknya menumpang tinggal di keluarga terdekat. Rumah sederhana sedang dibangun atas bantuan dari BAZNAS dan masyarakat sekitar.

Sentra “Dharma Guna” memberikan bantuan kedaruratan berupa sembako (beras, minyak, telur, sarden), kasur, bantal, selimut, sprei, karpet, perlengkapan ADL, peralatan dapur, perlengkapan memasak, dan perlengkapan anak sekolah SMP.

“Semoga bantuan tersebut dapat sedikit mengurangi beban hidup kelima keluarga,” pungkasnya. (Eko)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *