Bengkulu – Memastikan masyarakat mampu menjangkau harga pangan dengan stok yang tersedia dalam jumlah cukup untuk menyambut bulan Ramadan 1444 Hijriah, Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Hj Riri Damayanti John Latief mengunjungi Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) Wilayah Provinsi Bengkulu, Jumat (3/3/2023).
Kunjungan ini langsung disambut oleh Pimpinan Perum Bulog Wilayah Bengkulu Taufan Akip di Kantor Jalan Pembangunan Nomor 5 Kelurahan Jembatan Kecil, Kecamatan Singaran Pati, Kota Bengkulu.
“Bulog harus punya kebijakan dan program yang dapat mengerem kenaikan harga bahan pokok terutama seperti beras, telur, minyak goreng dan lain-lain yang saat ini di beberapa daerah terpantu sudah naik. Apalagi ini sudah menjelang Ramadan,” kata Hj Riri Damayanti John Latief.
Lulusan Magister Manajemen Universitas Bengkulu ini juga mengeksplorasi kendala-kendala yang dihadapi Perum Bulog Wilayah Bengkulu dalam menjalankan tugas-tugasnya sehingga dapat disampaikan kepada pemerintah pusat agar menjadi kebijakan yang dapat menasional.
“Bila memungkinkan, saya siap membantu Bulog mendistribusikan bahan pangan yang murah dan terjangkau terutama di daerah-daerah pelosok sehingga berbagai operasi pasar murah mampu menjangkau seluruh warga masyarakat,” ungkap Hj Riri Damayanti John Latief.
Pimpinan Perum Bulog Wilayah Bengkulu Taufan Akib memberikan apresiasi atas kunjungan Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Hj Riri Damayanti John Latief ini.
“Insya Allah bulan Ramadan ini stok pangan dalam keadaan aman, kecuali minyak goreng yang sedang dalam perjalanan,” ujar Taufan.
Ia menjelaskan, dalam menjaga stok pangan, Perum Bulog Wilayah Bengkulu senantiasa berupaya untuk menyerap hasil produksi yang dihasilkan oleh penduduk lokal.
“Tapi ada standar yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. Bila hasil produksi lokal sesuai dengan standar dan ada pasar yang disediakan untuk kami, niscaya kami beli,” ungkap Taufan.
Mantan Pimpinan Perum Bulog Wilayah Jawa Tengah ini berharap di Provinsi Bengkulu terbangun pabrik minyak goreng.
“Karena Bengkulu produsen CPO terbesar ketiga di Indonesia. Akan sangat baik sekali kalau di Bengkulu ada pabrik minyak goreng. Hal ini sudah saya sampaikan kepada pemerintah provinsi. Mudah-mudahan bisa segera terealisasi,” demikian Taufan Akib. (Eko)