Bengkulu – Kepengurusan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Bengkulu meminta adanya perhatian serius dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) untuk perkembangan dunia olahraga bisa lebih lagi.
Pasalnya sesuai dilantiknya kepengurusan KONI Provinsi di bawah kepemimpinan Dedy Ermansyah selaku Ketua Umum, penganggaran daerah sudah mulai berjalan, sehingga usulan dana untuk pembinaan dunia olahraga yang ada pada cabang olahraga (cabor) dinilai belum maksimal. Bahkan KONI Bengkulu lebih dapat pada sisa-sisa anggaran.
Terlebih lebih keberadaan KONI adalah reputasi pemerintah daerah, sehingga jika berhasil dalam pembinaan atlit hingga mampu berprestasi, secara tidak langsung akan membawa nama baik pemerintah daerah bersama cabornya.
“Kita dari KONI harapannya, Pemerintah Daerah betul-betul menjadi mitra yang selaras, serasi dan seimbang dalam pengelolaan keberadaan atlit daerah. Apalagi saat ini sedang menghadapi Pra PON di Aceh dan Medan pada tahun 2024,” ungkap Ketua Harian KONI Provinsi Bengkulu Dadang Mishal dalam keterangannya pada Senin, (23/3/2023).
Menurut Dadang, jika melihat rekam jejak prestasi olahraga Bengkulu pada PON beberapa waktu lalu di Papua, masih berada diurutan bawah, tapi dengan terjadinya mitra yang baik antara KONI dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov), masalah prestasi yang masih jauh dari harapan tersebut bisa naik lagi, minimal berada di urutan 20 nasional.
“Kita sebagai induk cabor ada 60 cabor, harus punya prestasi olahraga dan cara mencapainya dengan pembinaan. Dimana pembinaan membutuhkan anggaran, khususnya dari Dikbud dan Dispora Provinsi Bengkulu,” ujarnya.
Lebih lanjut Dadang, jika mengacu pada program dari KONI dalam pembinaan atlit, ada TC jangka pendek dan panjang. Lalu pelaksanaan turnamen sebagai baromoter mengukur hasil latihan. Termasuk Selekda sebagai pengganti Pra PON.
Tetapi semua itu tidak bisa dilaksanakan, apalagi pada tahun lalu saja, Pemprov baru menyediakan anggaran hanya untuk kegiatan operasional dan biaya kantor. Oleh karena itu diharapkan pada tahun ini, ketersediaan anggaran pembinaan bagi atlit tersebut, memadai.
“Meski kita belum tahu alokasi anggaran tahun ini, tapi jika bisa berharap Rp. 9 Milyar akan bisa membina atlit di setiap cabor,” tutupnya.(eko)