Walikota Dedy Terus Lakukan Pendekatan Agar Pedagang Tertib

Bengkulu, – Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu terus menggalakkan upaya penertiban Pedagang Kaki Lima (PKL) di sejumlah pasar tradisional, seperti Pasar Minggu dan Pasar Panorama.

Penataan ini dilakukan untuk mewujudkan Kota Bengkulu yang bersih, tertib, dan nyaman bagi warganya.

Walikota Bengkulu Dedy Wahyudi mengungkapkan bahwa proses mengajak pedagang untuk patuh dan tertib bukanlah hal yang mudah. Upaya ini memerlukan kesabaran, konsistensi, dan pendekatan humanis yang berulang kali dilakukannya.

“Tak mudah memang mengajak tertib dan patuh pada aturan. Perlu kesabaran, konsisten dan pendekatan yang humanis. Ada pro dan kontra. Itu biasa, sudah sunatullah,” ujar Dedy, Jumat (12/12).

Dedy menjelaskan, dirinya bahkan turun langsung ke lapangan, menyapa dan “merayu” pedagang satu per satu dengan kelembutan, meminta agar mereka mau pindah ke dalam kios yang masih tersedia.

Namun, ia mengakui bahwa respon yang didapat beragam. Ada yang bersedia ikut aturan, ada pula yang menolak.

Salah satu tantangan utama yang dihadapi Pemkot adalah masih banyaknya kios di dalam pasar yang kosong, namun pedagang lebih memilih berjualan di luar, di bahu jalan atau trotoar.

Hal ini menyebabkan reaksi berantai, di mana pedagang yang awalnya di dalam ikut keluar, sehingga kondisi pasar menjadi semrawut dan kotor.

Situasi kemacetan di area pasar semakin diperparah oleh perilaku pembeli, khususnya “emak-emak kasta terkuat di bumi,” yang berbelanja dengan metode drive-thru (dari atas motor/mobil).

“Memang simpel tak perlu jalan, tapi jalanan jadi macet,” keluhnya.

Menanggapi penolakan dan potensi kericuhan yang sempat mewarnai beberapa kali penertiban, Pemkot Bengkulu menegaskan tidak akan mundur dalam penataan ini. Jalan raya dan trotoar adalah fasilitas umum yang tidak boleh dijadikan lapak jualan.

“Ke depan tidak ada lagi yang berjualan di jalan atau trotoar. Mohon bantu pemerintah. Tolong semangati petugas kami. Sehingga ke depan Kota Kita akan bersih, tertib dan rapi,” tegas Dedy.

Pemkot memastikan telah menyediakan lokasi di dalam kawasan pasar bagi para PKL. Upaya penertiban ini diklaim demi kemajuan pasar itu sendiri dan kenyamanan bersama. (Eko)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *