Kinerja BPD Bank Bengkulu Terpantau OJK Meningkat, Aset Tumbuh 8,35 Persen

Bengkulu, – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bengkulu melaporkan bahwa sektor jasa keuangan di daerah ini tetap stabil dan menunjukkan kinerja positif hingga Juni 2024. Meskipun kondisi global tidak menentu, likuiditas yang cukup memadai terus mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.

Perkembangan Industri Perbankan

Perbankan di Bengkulu menunjukkan kinerja yang baik. Aset perbankan, baik dari bank umum konvensional maupun syariah, mengalami pertumbuhan sebesar Rp1,9 triliun atau 7,38 persen menjadi Rp28,5 triliun. Dana Pihak Ketiga (DPK) juga meningkat Rp1,7 triliun atau 11,44 persen, mencapai Rp17,2 triliun.

Penyaluran kredit oleh bank umum mencapai Rp28,57 triliun, tumbuh 7,38 persen (yoy) dengan rasio NPL yang terkendali di angka 1,92 persen. Kredit investasi mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar Rp957 miliar atau 20,79 persen (yoy), mencapai Rp5,5 triliun, diikuti oleh kredit konsumsi yang naik Rp823 miliar atau 6,06 persen (yoy) menjadi Rp14,4 triliun.

Dukungan Bagi UMKM

Penyaluran kredit untuk UMKM mencapai Rp13,31 triliun atau 46,59 persen dari total kredit, dengan pertumbuhan tahunan sebesar Rp829 miliar atau 6,64 persen (yoy). Pemerintah menargetkan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp3,4 triliun untuk 2024, dan hingga Juni, sebesar Rp1,77 triliun telah disalurkan kepada 24.897 debitur.

Kinerja BPD Bengkulu Meningkat

PT BPD Bengkulu, bank milik pemerintah daerah, menunjukkan peningkatan kinerja. Asetnya tumbuh 8,35 persen atau Rp702 miliar menjadi Rp9,12 triliun, didorong oleh peningkatan DPK sebesar Rp548 miliar atau 8,09 persen. Kredit yang disalurkan oleh BPD Bengkulu juga meningkat sebesar Rp376 miliar atau 6,02 persen.

Untuk mendukung pengembangan BPD Bengkulu, OJK mendorong penguatan permodalan, yang telah diwujudkan melalui kerja sama dengan PT Bank Jabar Banten dalam Kelompok Usaha Bank (KUB).

Pertumbuhan Pasar Modal dan IKNB

Investor pasar modal di Bengkulu tumbuh 21,91 persen (yoy) menjadi 29.381 SID, meskipun nilai transaksi saham menurun 4,62 persen. Sektor Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) juga mengalami peningkatan, dengan pembiayaan mencapai Rp2,63 triliun, meningkat 1,15 persen dibandingkan tahun lalu.

Inisiatif Edukasi dan Perlindungan Konsumen

OJK Bengkulu terus berupaya meningkatkan literasi keuangan melalui berbagai program edukasi, yang telah menjangkau 4.780 orang. Selain itu, OJK menyelenggarakan Indonesia Sharia Financial Olympiad (ISFO) 2024 untuk meningkatkan literasi keuangan syariah di kalangan pelajar dan mahasiswa.

Untuk merayakan Hari Literasi Internasional, OJK akan meluncurkan kampanye “Warganet Cakap Keuangan” pada September hingga Oktober 2024, yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang produk dan layanan keuangan serta kewaspadaan terhadap aktivitas keuangan ilegal.

OJK Bengkulu juga menerima 122 pengaduan konsumen hingga Juni 2024, sebagian besar berasal dari sektor perbankan dan lembaga pembiayaan. Selain itu, layanan Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) telah menerima 5.551 permintaan layanan.

Peran TPAKD dalam Mendorong Akses Keuangan

OJK bersama Pemerintah Daerah Bengkulu telah membentuk 11 Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) yang bertujuan untuk meningkatkan akses keuangan di wilayah tersebut. TPAKD memfokuskan programnya pada asuransi mikro, tabungan pelajar, business matching, dan digitalisasi sistem pembayaran untuk UMKM serta objek wisata.

Dengan berbagai inisiatif tersebut, OJK Bengkulu optimis dapat terus mendukung pertumbuhan ekonomi daerah secara berkelanjutan.(Eko)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *