Bengkulu, – Cuaca ekstrim seperti angin badai atau hujan deras yang disertai angin masih sering terjadi di wilayah Kota Bengkulu. Ini perlu diwaspadai oleh masyarakat, apalagi di Kota Bengkulu terdapat banyak pohon-pohon besar dan tinggi, khususnya di beberapa titik jalan yang kerap dilalui oleh masyarakat saat berkendara.
Batang pohon yang basah karena hujan ditambah terjangan angin yang cukup kuat sangat berpotensi membuat pohon jadi roboh atau tumbang. Bahayanya sangat fatal bila pohon tumbang ke badan jalan saat ada pengendara melintas.
Oleh karena itu, Pemerintah Kota Bengkulu melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bengkulu menghimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan berkendara di jalan pada saat angin badai atau hujan deras berlangsung.
Bahkan Kepala BPBD Kota Bengkulu Will Hopi menyarankan agar masyarakat tidak keluar rumah saat cuaca sedang ekstrim seperti hujan deras diserta angin kencang.
“Kami himbau selama cuaca ekstrim jangan dulu keluar rumah. Kalau tidak ada yang begitu penting atau sesuatu yang urgen, lebih baik di rumah saja untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan di jalan,” kata Will.
Kalau pun memang harus keluar dengan berkendara, Will menghimbau masyarakat agar hindari jalan yang banyak pohon-pohon besar di pinggir jalan seperti di jalan dua jalur Padang Jati, Tanah Patah, Pantai Panjang, jalan dua jalur Pintu Batu dan lainnya.
“Karena berdasarkan informasi dari BMKG bahwa kondisi cuaca ekstrim hujan badai masih akan melanda beberapa daerah di Provinsi Bengkulu, termasuk Kota Bengkulu. Maka masyarakat untuk selalu waspada dan apabila memerlukan bantuan/pertolongan karena banjir, longsor dan pohon tumbang, kami dari BPBD sudah standby siap turun ke lapangan bersama-sama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan/Damkar,” jelasnya.
Ia melanjutkan, cuaca ekstrim dimulai sejak akhir November hingga saat ini memasuki pertengahan Desember. Diperkirakan berlanjut beberapa hari ke depan hingga akhir Desember dan Awal Januari 2025.
“Biasanya itu (cuaca ekstrim) baru mereda di bulan Maret. Maka sekali lagi kita himbau masyarakat waspada,” demikian Will.(Eko/**)