BENGKULU – Pemerintah Provinsi Bengkulu pada tahun ini kembali menargetkan daerah Blank Spot atau tidak terjangkau jaringan telekomunikasi dapat ditangani. Bahkan untuk penanganan daerah-daerah Blank Spot tersebut, telah disiapkan anggaran bersumber dari APBD Provinsi Bengkulu Tahun Anggaran (TA) 2023 sekitar Rp 1,5 miliar.
Kadis Kominfotik Provinsi Bengkulu, M. Redhwan Arif, S.SOs, M.PH mengatakan, berdasarkan data terakir, daerah Blank Spot di Provinsi Bengkulu ini masih terdapat di 80 titik. “Total titik Blank Spot itu, tersebar di beberapa bagian wilayah Provinsi Bengkulu. Paling Banyak di Rejang Lebong dan Bengkulu Selatan,” ungkap Redhwan, Minggu (12/2).
Menurutnya, tahun ini pihaknya kembali melakukan intervensi terhadap daerah Blank Spot tersebut. Sehingga melalui intervensi itu, daerah Blank Spot dalam tahun ini bisa terjangkau jaringan komunikasi. “Memang masih cukup banyak daerah Blank Spot. Makanya dalam intervensi nanti kita bersinergi dengan pemerintah kabupaten/kota,” katanya.
Sehingga, lanjut Redhwan, keseluruhan daerah Blank Spot itu bisa benar-benar teratasi. Kalau hanya mengandalkan Pemprov Bengkulu, kemungkinan belum bisa secara maksimal. “Mengingat anggaran yang tersedia berkisar Rp 1,5 miliar. Kita menargetkan langkah intervensi sendiri mulai dilakukan paling lambat Mei mendatang,” tegas Redhwan.
Lebih jauh disampaikannya, disamping itu pihaknya juga mengkaji seperti apa intervensi yang dilakukan nanti. Apa berkerjasama dengan provider ataupun Telkom dan PLN. “Hambatan dalam intervensi ini sendiri, karena kontur atau topografi daerah kita kurang menguntungkan. Meskipun demikian kita tetap berupaya maksimal dalam intervensi nanti,” tutupnya. (Eko)