Curup, Rejang Lebong, – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu menggelar Forum BUKIT KABA 2025 (Bincang Urusan Ekonomi dan Kebijakan Terintegrasi Kajian dan Statistik Terbaru), Selasa (23/7), di Aula Hotel Sepanak, Curup. Forum ini memperkuat koordinasi kebijakan moneter dan fiskal untuk mendukung ketahanan ekonomi di wilayah dataran tinggi Bengkulu.
Acara dihadiri oleh Kepala Perwakilan BI Bengkulu Wahyu Yuwana Hidayat, Kepala Kanwil DJPb Bengkulu Mohamad Irfan Surya Wardana, Kepala BPS Provinsi Bengkulu Win Rizal, serta kepala daerah dari Rejang Lebong, Kepahiang, dan Lebong.
Wahyu menekankan pentingnya sinergi kebijakan dalam mendorong hilirisasi pertanian, penguatan infrastruktur konektivitas, dan pengembangan investasi serta pariwisata terpadu. Sementara itu, Irfan Surya menyoroti perlunya optimalisasi Transfer ke Daerah (TKD) dan peningkatan realisasi belanja modal untuk mendukung percepatan pembangunan.
Win Rizal menyampaikan bahwa meskipun sektor pertanian masih menjadi basis utama, terjadi pergeseran ke sektor jasa. Modernisasi pertanian, efisiensi rantai pasok, dan hilirisasi menjadi kunci dalam menjaga kontribusi sektor ini.
Bupati Rejang Lebong Muhammad Fikri Thobari menegaskan pentingnya program cetak sawah baru sebagai solusi atas defisit beras, sementara Wakil Bupati Kepahiang Abdul Hafidz menyoroti potensi kopi robusta, teh Kabawetan, dan agrowisata. Dari Kabupaten Lebong, Nurbaiti menekankan pentingnya pembangunan berkeadilan berbasis potensi lokal.
Forum ini juga mendorong penguatan pengendalian inflasi melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) dengan strategi 4K: ketersediaan, keterjangkauan, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif.
BUKIT KABA menjadi ruang sinergi strategis antar pihak dalam mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan inklusif di dataran tinggi Bengkulu.(Eko)