Bengkulu, – Upaya mengenalkan kembali kuliner khas Bengkulu terus digencarkan. Dalam kegiatan bertajuk Semarak Budaya, Anggota Komisi X DPR RI Dapil Provinsi Bengkulu, Hj. Dewi Coryati, menekankan pentingnya menjaga dan melestarikan kekayaan kuliner lokal. Salah satu yang diangkat adalah Bagar Hiu, makanan tradisional khas Kota Bengkulu.
“Bengkulu memiliki banyak potensi budaya, salah satunya dalam bentuk kuliner. Bagar Hiu adalah salah satu kekayaan yang patut terus dikenalkan,” ujar Hj. Dewi Coryati.
Bagar Hiu dibuat dari bahan dasar ikan hiu yang diolah bersama bumbu-bumbu rempah tradisional khas daerah. Hidangan ini terkenal dengan cita rasa yang kuat dan lezat. Bahkan, konon Bagar Hiu merupakan salah satu makanan favorit Presiden Pertama RI, Ir. Soekarno, saat menjalani masa pengasingan di Bengkulu.
Namun, seiring waktu, populasi hiu yang semakin terancam membuat konsumsi ikan ini menjadi terbatas. Saat ini, hanya hiu jantan yang diperbolehkan untuk dikonsumsi demi menjaga keberlanjutan spesiesnya. Hj. Dewi Coryati mengingatkan agar masyarakat tetap bijak dan memperhatikan aturan konservasi dalam menikmati kuliner ini.
Kegiatan pelestarian kuliner ini merupakan inisiasi dari Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia dan diinisiasi langsung oleh Hj. Dewi Coryati. Narasumber yang hadir dalam acara tersebut adalah Ketua Badan Musyawarah Adat (BMA) Provinsi Bengkulu, Drs. H. S. Effendi MS, yang turut menjelaskan nilai-nilai budaya dalam tradisi kuliner daerah.
Lewat kegiatan ini, diharapkan generasi muda semakin mengenal kekayaan kuliner lokal dan turut andil dalam menjaga warisan budaya leluhur.(Eko)